Hidup
berdampingan memerlukan saling memahami. Taman Nasional Meru Betiri dan desa
penyangganya, Andongrejo Jember selalu belajar untuk berkolaborasi. Alam harus
dikonservasi, masyarakat wajib disejahterakan. Seminggu lalu, saya berkesempatan
melihat dari dekat semangat keberdayaan masyarakat di desa-desa penyangga TN
Meru Betiri di Jember selatan.
Sulasmi (45 tahun) paham betul bahwa desanya punya jejak hitam soal penggundulan hutan di TN Meru
Betiri. Ia mengajak 25 warga Andongrejo untuk berusaha dalam pengolahan jamu
berbasis sumber lokal. TN Meru Betiri dikenal memiliki keanekaragaman tanaman
obat yang berlimpah. Ada potensi ekonomi untuk memanfaatkan kekayaan obat
sebagai sumber pendapatan. Usaha Sulasmi ini dinamai King Betiri, kepanjangannya
adalah Saking Betiri.