Jari jemari Bu Wasri begitu mahir memipihkan adonan lempeng singkong. Dari
bahan mentah di baskom, ia bentuk adonan itu melingkar tipis di atas penampang
tutup panci hingga terisi penuh. Tak butuh waktu lama, ia pindahkan lempengan-lempengan
itu ke atas permukaan karung putih, bergabung dengan lingkaran lempengan karya
ibu-ibu lain di Dukuh Kemuning, Desa Bunder, Kecamatan Patuk, Gunungkidul, D.I.
Yogyakarta
Jogja adalah semesta hidup kebersahajaan yang turut terejawantahkan dalam fasad boga keseharian masyarakatnya. Setiap impresi para pengunjung Jogja selalu dinaungi bayangan sederhana dan murah pada beraneka kuliner yang disantapnya. Kebersahajaan makanan kawula Jogja ini banyak disumbangsih oleh paduan sejarah yang melingkupi Yogyakarta sebagai keraton yang punya nilai-nilai kesederhanaan dan seringnya peristiwa penuh kemusykilan melanda Yogyakarta. Masyarakat Jogja menjadi mahir beradaptasi dengan mendayagunakan sumber daya setempat tak sekadar untuk bertahan hidup, tetapi menghasilkan boga-boga bersahaja nan lezat.