Selamat Hidup Baru Kebumen 389 Tahun!
Agustus 21, 2018
Tahun 2018 ini
Kebumen melakukan lompatan besar sejarah. Ada perubahan Hari Jadi Kebumen, dari
tanggal 1 Januari 1936 menjadi 21 Agustus 1629. Bergantinya hari jadi dan bertambah drastisnya usia Kebumen adalah
sebuah asa bagi daerah di pesisir selatan Jawa Tengah ini agar tampak lebih
berwibawa. Ada pula semangat luhur untuk lebih menghargai patriotisme para leluhur alih-alih terikat beban sejarah menjadi kabupaten penggabungan di bawah kendali
kolonialisme Belanda.
Tanggal 21 Agustus 1629, sejarah mencatat jasa Ki Bodronolo dalam menyediakan
dan mengawal logistik pasukan Mataram saat menyerbu ke Batavia. Sultan Agung
pun mengangkatnya sebagai adipati di Kadipaten Panjer dengan gelar Ki Gede
Panjer Roma 1. Sebelumnya, Ki Bodronolo merupakan demang di daerah Panjer. Perlu
diketahui, Panjer merupakan cikal bakal Kebumen yang riwayat sejarahnya
diberangus oleh Belanda pasca Perang Jawa. Panjer adalah pendukung perjuangan
Pangeran Diponegoro garis keras. Kini, nama Panjer hanya terjejak sebagai
nama kelurahan di Kecamatan Kebumen.
Kebumen ingin
lepas dari belenggu sejarah yang kurang hormat pada sejarah perjuangan sekaligus
sisi kelam daerah ini. Pemerintah kolonial Belanda membentuk Kebumen sebagai
penggabungan Kabupaten Kebumen dengan Kabupaten Karanganyar. Kebijakan penggabungan
kedua daerah ini tercatat dalam lembaran negara Hindia Belanda tahun 1935 nomor
629, yakni Surat Keputusan Gubernur Jendral De Jonge Nomor 3 tertanggal 31
Desember 1935 dan berlaku mulai tanggal 1 Januari 1936.
Di usianya yang sekarang lompat ke 389 tahun, Kebumen harus diakui masih banyak berkubang pada lumpur kemiskinan. Siapa yang tak sedih, kalau kabupaten yang harusnya keren ini, berkutat di peringkat bawah soal tingkat kemiskinan di Jawa Tengah. Masih ada 19,6 % penduduknya berada di garis kemiskinan. Padahal, kurang subur apa tanah ini? Kurang indah apa tlatah ini? Kurang kerja apa penduduk daerah ini?
Tanggal 18
Agustus lalu, Karnaval Pembangunan digelar untuk menggembirakan semangat
kemerdekaan masyarakat di Kebumen, dan seperti biasanya selalu meriah. Hajatan
tahun ini terasa spesial, karena disemarakkan dengan aura Hari Jadi yang baru,
Hari Jadi ke-389 Kabupaten Kebumen. Tentu harapannya, dengan menjadi daerah
yang lebih sepuh, harus ada kepercayaan diri yang lebih untuk melangkah maju.
Warna-warni karnaval yang menghadirkan pertunjukkan potensi daerah pun lebih
mantap untuk merayakan sumber daya Kebumen.
Patut diharapkan pula,
kelak kemajuan ekonomi Kebumen harus berjalan selaras dengan jiwa ramah pada
keberagaman. Tak hanya tentang toleran pada keberagaman agama, budaya dan ras,
tetapi juga harus guyub rukun antara masyarakat yang ngapak dan non-ngapak. Saya
yang non-ngapak tinggal di Kebumen sebelah timur Sungai Kedungbener harus merajut
semangat sepadan-sepadu dengan saudara-saudari di barat Sungai Kedungbener yang
ngapak.
Selamat Hari Jadi Kebumen ke-389. Selamat hidup dengan gairah baru di hari jadi yang baru. Semoga lekas semboyanmu terwujud nyata. “Bhumitirta Praja Mukti”: tanah dan air untuk kesejahteraan Bangsa dan Negara. Semoga makin Kebumen Keren!
4 komentar
Jadi sekarang kalau ulang tahun langsungan dari hari kemerdekaan mas, nuansanya tetap merah putih.
BalasHapusSemakin tua, tetap banyak hal yang harus dibangkitkan di Kebumen. Selamat ulang tahun Kebumen
Punya banyak temen yang dari Kebumen, banyak mahasiswa juga dari Kebumen, semoga bisa membawa kemajuan bagi daerahnya.
BalasHapusSejujurnya, Kebumen ini ngangenin juga sih. :"D
Wah dengan bertambah usia dan melonjaknya angka usia, semoga kebumen memberikan kehidupan yg layak buat warganya..
BalasHapusSelamat kebumen 😁
Niceeee!
BalasHapus