Terkesima dengan Emas Perth Mint dan Lonceng Swan - NG TRAVELMATE #2
Agustus 28, 2016Koin emas paling bernilai di dunia jadi koleksi Perth Mint. |
Sepanjang hidup, baru kali ini saya menyaksikan
langsung emas yang nilainya sungguh
membuat takjub. Di Perth Mint, emas dihadirkan dalam wujud yang lugas dan
betul-betul emas. Jika selama ini kita melihat emas telah merupa sebagai
perhiasan yang estetis, Perth Mint menyuguhkan emas lantak dan koin yang benar-benar
wah. Perth Mint adalah wahana pamer kekayaan emas Australia Barat yang
memakmurkan beserta kisah Gold Rush di baliknya. Pengetahuan anyar tentang emas
bisa saya rengkuh di sini seiring meluruhkan diri untuk tak berhenti terkesima.
Pagi ini di Perth begitu meriah dengan mentari yang bermurah sinarnya.
Hawa sejuk meyakinkan diri untuk bersemangat semenjak awal hari. Kami adalah
tamu pertama Perth Mint. Richard Malone, pemandu Perth Mint, menyambut kami
ramah bersama narasi yang apik tentang Perth Mint dan sejarah pertambangan emas
di Australia Barat. Patung Arthur Bailey and William Ford yang bertengger di teras
depan Perth Mint menjadi gerbang kisah mula pertambangan emas Australia Barat.
Pada tahun 1892, Bailey dan Ford menemukan emas di Coolgardie, pedalaman tandus
Australia Barat dan dimulailah era ‘Gold Rush’ di Australia Barat.
Sejak itulah, Australia Barat menggantikan keriuhan tambang emas yang
awalnya didominasi Australia bagian timur. Berbondong-bondong orang menyerbu
Australia Barat meski dikenal sebagai ‘wild west’, daratan tandus, kering nan
mematikan. Dalam kurun 1891 – 1901, penduduk Australia Barat bertambah jadi 184.124
jiwa dari awalnya hanya berjumlah 46.290 jiwa – dikenal sebagai perpindahan
orang terbesar dalam sejarah Australia. Tahun 1899, Perth Mint didirikan oleh United
Kingdom's Royal Mint untuk memenuhi kebutuhan penyaringan (refinement) emas dan
pembuatan koin untuk Kerajaan Inggris.
Saya mulai masuk ke bangunan Perth Mint yang kental dengan nuansa
arsitektur Eropa abad 19. Perth Mint saat ini menjadi destinasi wisata andalan di
Australia Barat. Beruntunglah saya berkunjung dalam payung Badan Pariwisata
Australia Barat sehingga bisa memotret aneka koleksi yang sangat berharga. Aturannya,
sebagian besar area di dalam Pert Mint dilarang untuk difoto. Perth Mint saat
ini masih difungsikan untuk memroduksi uang koin dan menjadikannya sebagai
salah satu pabrik koin tertua yang masih beroperasi di dunia.
Sambutan begitu masuk di Perth Mint dalam tur “Gold Rush” langsung
mengundang takjub. Di hadapan saya, koin emas terbesar, terberat dan bernilai
paling tinggi di dunia: Australian Kangaroo One Tonne Gold Coin tersaji. Tahu nilainya seharga A$ 57.34 juta (sekitar
573 ratus miliar rupiah), membuat saya memandang emas berkadar 99.99% ini sambil
membayangkan andai saya yang memilikinya. Visualisasi sejarah emas pada sepanjang
peradaban manusia mengiringi sajian koin emas raksasa yang disisi baliknya
bergambar Ratu Elizabeth II.
Richard lalu
membawa kami untuk menjadi saksi pembuatan emas secara tradisional di rumah
asli pelelehan emas Perth Mint. Ruang yang dikelilingi tembok bata ini didesain
gelap untuk menyuguhkan pengalaman semirip mungkin dengan kondisi awal Perth
Mint di akhir abad 19. Richard memanaskan adonan emas lalu menuangkan ke
cetakan batangan emas. Dicemplungkan beberapa saat ke dalam air, emas itu lalu
menjadi padat. Dia lalu mengambil dan menunjukkan kepada penonton emas batangan
yang berharga ratusan ribu dollar. Pertunjukkan pun selesai dengan tepuk tangan
meriah.
Saya lanjut
mengunjungi ruang pameran bongkahan-bongkahan emas Australia Barat. Kali ini
saya terkesima dengan Newmont Normandy Nugget, bongkahan emas terbesar kedua di
dunia. Ditemukan tahun 1995 di
Kalgorlie, emas ini memiliki berat 25,5 kg
dan bernilai 80-90% emas murni. Uniknya, emas ini diperlakukan sebagai pusaka
tambang Australia yang harus dikonservasi di dalam negeri. Di sini saya salut,
meski emas ini secara nilai ekonomis mahal, tapi nilai budaya lebih dihargai hingga
pemerintah Australia dengan Newmont Australia rela menjaga keberadaannya.
“Kamu
mau langsung pegang emas senilai 500 ribu dollar?” ajak Michal, koordinator
trip dari Badan Pariwisata Australia Barat.
Kalau
dilihat, emas ini sekedar batangan seperti yang Richard buat, tapi tatkala coba
mengangkat ternyata sungguh berat. Perth Mint memberikan pengalaman spesial kepada
pengunjungnya untuk memegang langsung emas batangan yang mungkin tak akan sanggup
dimiliki sepanjang hayat. Berpindah ke ruangan pameran koin, saya disuguhi
aneka rupa koin bersejarah. Di antaranya, koin kedaulatan 1899 yakni koin pertama
Perth Mint, koin tender terbesar di dunia yakni koin 10 kg Australian Lunar
Gold and Silver Bullion. Ada juga medali untuk Olympiade Sydney tahun 2000 yang
diproduksi oleh Perth Mint.
Dari
balik jendela, saya mengamati seksama pencetakan koin yang masih berlangsung di
Perth Mint. Proses dilakukan dengan modern serba mesin dan manusia hanya
memastikan mesin itu berjalan dengan baik. Perth Mint memasok kebutuhan uang
koin di Australia dan beberapa negara lainnya. Di pojok ruang pamer koin,
tampak beberapa pengunjung sedang mencetak medali sebagai cinderamata istimewa
hasil berkunjung di Perth Mint. Pengunjung bisa memilih untuk mencetak medali
berbahan perunggu, lapisan emas, perak murni atau emas murni. Tentu harganya
pun menyesuaikan bahan dasarnya.
Kali ini
saya melangkah keluar dan melewati replika campsite
penambangan emas tradisional di Kalgoorie zaman ‘gold rush’. Ada tenda, cangkul,
sekop, perapian sederhana, dan yang paling mengagetkan: nisan makam. Saya pun
langsung terlempar pada kondisi nyata di lapangan seperti yang Richard bilang:
suhu siang lebih dari 40 derajat dan suhu malam jatuh di bawah 10 derajat celcius dengan kondisi yang
minim air. Panorama ini seakan menjatuhkan saya pada bayangan kelam dari tambang
yang gemerlap sedari tadi saya lihat di Perth Mint.
“Kemakmuran
emas di Australia Barat juga tersusun dari pertaruhan nyawa para penambang.”
Lonceng-lonceng Abad 14 di Swan
Bell Tower yang
Modern
Pada malam sebelumnya, penelusuran jalan kaki saya melintasi Swan Bell
Tower yang bercahaya anggun. Sambil mendongak ke ujungnya, saya simpan
kekaguman untuk mendatangi langsung di
siang harinya. Dengan bentuk modern dan futuristik yang terinspirasi dari paruh
angsa, Swan Bell Tower menjadi ikon Perth yang begitu kentara menarik atensi. Pengalaman
menaiki bangunan setinggi 82,5 meter ini, pengunjung akan disuguhi panorama
kota Perth di sekeliling Elizabeth Quay beserta Sungai Swan dan Canning yang
mengalir tenang.
Namun, daya tarik yang memikat saya untuk naik ke Swan Bell adalah keberadaan
18 lonceng yang dikenal sebagai salah satu instrumen alat musik terbesar di
dunia. Tina memandu kami dengan penuh renjana untuk mengisahkan dan memeragakan
lonceng-lonceng yang ternyata berbobot ratusan kilogram. Rentang berat kedelapan
belas lonceng itu adalah 241 – 1480 kg. Masing-masing lonceng menempati nada
sendiri yang bisa dibunyikan sebagai alunan lagu.
Sungguh sangat diapresiasi, pada usia yang sudah uzur, Tina masih antusias
menjadi relawan pembunyi lonceng. Hebatnya, dia masih kuat membunyikan
lonceng-lonceng ini yang dialunkan dalam rangkaian nada. Saya menjajal
membunyikan beberapa lonceng yang berbobot 300 – 700 kg dan merasa kepayahan sampai
saya pun terangkat tali pembunyi lonceng. Ternyata tak gampang!
Selain keunikan sebagai serangkaian alat musik, lonceng Swan Bell juga bersejarah
dan berumur tua. Dua belas dari 18 lonceng berasal dari lonceng bersejarah
Gereja St Martin in the Fields di Lapangan Trafalgar London yang ada sejak abad
14. Lonceng-lonceng kerajaan Inggris yang tak dipakai sejak abad 18 ini
dihibahkan kepada warga Australia Barat pada
tahun 1988 dalam rangka perayaan dua abad Inggris di Australia. Enam lonceng
lainnya merupakan sumbangan dari berbagai institusi di Australia Barat.
Pada hari istimewa seperti Hari Ulang Tahun Ratu Inggris, Hari Kemerdekaan
Australia dan Hari ANZAC, lonceng-lonceng Swan akan diperdengarkan ke seantero
kota Perth. Lonceng Swan ini menjadi bagian dari pemeriah perayaan-perayaan
besar di Perth. Jika di hari biasa, lonceng ini akan berbunyi di dalam ruangan
saja tatkala dimainkan pengunjung. Makanya, dari tadi saya membunyikan lonceng
tak akan khawatir suaranya akan meluas ke penjuru Perth.
Video perjalanan di Australia Barat dalam NG Travelmate
Perjalanan di Australia Barat ini terlaksana bersama
NATIONAL GEOGRAPHIC INDONESIA - www.nationalgeographic.co.id dan TOURISM
WESTERN AUSTRALIA BOARD - www.westernaustralia.com dalam tajuk acara NG
TRAVELMATE. Selama 6 hari (5 - 10 April 2016), saya mengeksplorasi pesona Australia
Barat. Ada 11 tulisan dalam rangkaian perjalanan ini dan sebelumnya merupakan
'assignment' dari National Geographic Indonesia. Beberapa tulisan sudah tayang
di majalah NG TRAVELER dan laman www.nationalgeographic.co.id.
Berikut ini, sebelas tulisan tentang pengalaman saya
merayakan pesona Australia Barat yang mengagumkan. Kamu harus membaca
semuanya...
Selamat membaca dan menarik kisah perjalanan yang lebih
bermakna...
4 komentar
Seharusnya memang seperti itu kebijakannya mmas. Kalau emas dikeruk oleh pihak luar dan tidak meilbatkan warga setepat serta adat mereka, tentu yang terjadi ekslpoitasi. Tak pernah merangkul masyarakat untuk ikut bekerjasama
BalasHapusAustralia Barat, emasnya ada di daerah yg tandus. beruntungnya mereka gak ada konflik dgn warga setempat, karna gak ada warga tinggal di sana.. haha.. :D
Hapustp kebijakan mereka untuk merawat situs sejarah pertambangan cukup bagus. dan bisa dinikmati semua kalangan .
Begitu yang membuat suatu wilayah tertentu kehilangan sumber daya yang memungkinkan untuk mensejahterakan masyarakat setempat
BalasHapusPUBLIC SPEAKING SEMARANG
emas harus bisa mensejahterakan.. betul itu..
Hapus