Sambang Fauna Khas Australia di Caversham Park - NG TRAVELMATE #6
September 11, 2016Keceriaan bermain bersama Kanguru di Caversham. |
Daya pikat melanglang ke Australia adalah berjumpa fauna khas. Dianugerahi
keterpisahan dari rangkaian akbar benua-benua, Australia menyuguhkan hewan yang
tak akan ditemui di loka lainnya. Mari sebutkan: koala, kangguru, wallaby,
wombat, kakatua dan tasmanian devil. Tak perlu menjelajah ke seluruh daratannya,
binatang istimewa Australia ini bisa gampang dijumpai di Caversham Wildlife
Park. Siapkan saja ketakjuban merasakan pengalaman interaksi dengan fauna khas Australia.
Alunan rancak lagu Waltzing Matilda menyemarakkan kedatangan tim NG
Travelmate pada pagi yang cerah. Rasanya mendengarkan lagu nasional tak resmi
Australia ini, saya langsung luruh pada nuansa yang pas sebuah area
penjelajahan. Latar lagu Waltzing Matilda identik dengan Benua Australia yang
memiliki lahan pertanian luas dan semak belukar. Caversham Wildlife Park terletak
di lingkungan Whiteman Park yang didominasi lanskap semak dan dikelilingi kebun
anggur Swan Valley. David Thorne, pemilik Caversham, menyambut kami dengan
penuh candaan nan ramah.
“Kami satu-satunya obyek wisata di Australia yang punya toilet ramah untuk
muslim” ungkap David yang selanjutnya mengejutkan kami dengan memberi tahu
posisi kiblat.
Bethany Maglashan memandu kami berjalan melalui setapak yang dikeliling
pepohonan eukaliptus dan sangkar-sangkar burung. Dara enerjik ini menunjukkan
burung Laughing Kookabura yang dikenal suaranya seperti orang tertawa. Lalu, ia
menunjukkan beragam jenis kakatua, seperti Gang Gang Cockatoo yang memiliki
kepala dan jambul merah. Area burung khas Australia ini hanya selintas saja
disambangi karena saya akan menuju arena kangguru, hewan ikon Australia.
Di tengah hamparan rumputan, puluhan hewan marsupial Australia berkumpul
bersama keceriaan anak-anak, remaja, orang dewasa serta orang tua. Berbaur
akrab yang dikawani canda tawa. Saya turut bergabung memberi makan, mengelus
dan berfoto bersama dengan aneka kangguru, wallaby dan wallaro – yang mana saya
tak tahu perbedaan persisnya. Hewan-hewan ini meloncat-loncat, mendekat kepada
siapapun yang memberinya pakan. Caversham Wildlife Park melekatkan pengalaman
yang sahih menjangkau dasar sanubari orang melancong ke Australia: berinteraksi
sedekat mungkin dengan kangguru.
Langkah saya kini menuju arena Farm Show yang dipanggungkan pada pukul
10.00. Namun, Bethany mengajak dulu untuk menyapa Ilama dan Alpaca, fauna asal
Amerika Selatan. Selain hewan khas Australia, Caversham juga menghadirkan hewan
unik dari seantero dunia yang memiliki iklim mirip seperti Australia. Di
hadapan kandang Ilama dan Alpaca, ada kelinci, marmut dan marsupial kecil
lainnya yang berperangai sungguh menggemaskan. Di zona ini, juga dijumpai aneka
ular mematikan dan reptil khas Australia yang diletakkan pada kandang yang
aman.
Farm Show dimulai. Saya memilih menonton dari deretan tribun paling atas. Jack
dilepaskan. Ia berlari ke ladang menggiring sekawanan domba. Anjing ini gesit
dan efektif. Tak perlu waktu lama sekawanan domba telah masuk kandang di arena
Farm Show. Tugas Jack selesai, kini giliran pemandu menunjukkan cara pencukuran
bulu domba ala peternakan Australia. Selanjutnya ia mengajak seorang penonton
untuk bergaya ala koboi. Pecut panjang dilemparkan, tapi tak berhasil bersuara memecah
udara. Meski gagal, apresiasi tetap diberikan. Di Farm Show, anak kecil juga
ambil bagian dengan merasakan pengalaman menyusui anak-anak domba.
Beruntung saya bisa menikmati Farm Show yang rutin dihelat tiga kali
sehari. Saya jadi mafhum sekilas tradisi peternakan dan pertanian di Benua
Australia. Menjadi peternak dan petani adalah bagian dari kebanggaan bangsa
Australia. Dengan hamparan lahan yang luas, pertanian dan peternakan adalah
mata pencaharian yang menyejahterakan. Iringan lagu Waltzing Matilda mengkhiri
pertunjukan sambil dikawani applaus gempita dari para pengunjung.
Mari berpindah ke panggung Big Bubs. Inilah hewan favorit Bethany. Wombat
berbobot 30 kg tampak malas saat digendong Luke, pawangnya. Marsupalia asli
Australia ini seperti tak tertarik untuk menyapa saya. Big Bubs menjadi
antusias tatkala diajak berfoto bersama.
Baiklah, saya lebih baik berjumpa koala. Di Australia saja, melihat fauna
yang biasa menempel di pohoh dari jarak sangat dekat merupakan kesempatan
langka. Caversham mengakomodasi keinginan setiap pengunjung dengan meletakkan
koala pada area khusus. Sebagian besar koala masih tidur lelap. Yang sudah
bangun, saya dekati dan sentuh dengan balik telapak tangan. Tampaknya, dia tak
acuh dengan tetap memeluk pohon sambil memakan daun eukaliptus, favoritnya.
Caversham Wildlife Park sukses melunasi rasa penasaran saya melihat dan
bercengkerama dengan fauna khas Australia. Selama ini, saya hanya melihat mereka
dari simbol-simbol merek yang disebarkan Australia ke seluruh dunia. Keunikan
hewan khas Australia memang tak akan ditemui di daerah lain, kecuali di kebun
binatang. Di sini, saya mengapresiasi David untuk menampilkan hewan khas
Australia pada satu wadah yang bisa dinikmati dalam beberapa jam.
“Semua hewan Australia harus dilestarikan. Semua hewan adalah milik negara
dan kita adalah pengurusnya.” ungkap David.
David mengembangkan Caversham tak sekedar untuk atraksi wisata. Dia
melakukannya dengan semangat pelestarian dan rasa tanggung jawab sebagai warga
negara Australia. Pelajaran David ini mengantar saya tatkala menyudahi
penjelajahan Caversham Wildlife Park. Saya pun mendamba untuk bisa kembali
lagi.
Video perjalanan di Australia Barat dalam NG Travelmate
Perjalanan di Australia Barat ini terlaksana bersama NATIONAL GEOGRAPHIC INDONESIA - www.nationalgeographic.co.id dan TOURISM WESTERN AUSTRALIA BOARD - www.westernaustralia.com dalam tajuk acara NG TRAVELMATE. Selama 6 hari (5 - 10 April 2016), saya mengeksplorasi pesona Australia Barat. Ada 11 tulisan dalam rangkaian perjalanan ini dan sebelumnya merupakan 'assignment' dari National Geographic Indonesia. Beberapa tulisan sudah tayang di majalah NG TRAVELER dan laman www.nationalgeographic.co.id.
Berikut ini, sebelas tulisan tentang pengalaman saya merayakan pesona Australia Barat yang mengagumkan. Kamu harus membaca semuanya...
Selamat membaca dan menarik kisah perjalanan yang lebih bermakna...
4 komentar
Pertamax ..
BalasHapusKalau di sana ada Kanguru di Indonesia ada Kang jaja, Kang bayan dll
PUBLIC SPEAKING SEMARANG
Salam kenal Bang, lanjutkan travelingnya
hahaha.. salam kenal Kak. doakan terus saya agar selalu travelling.. :D
HapusDari dulu mubeng banget pingin ketemu wombat langsung. Malah anehnya nggak begitu pingin ketemu koala, karena udah sering nemu bonekanya di mall-mall hehehe.
BalasHapushahaa.. wombat padahal hewannya pemalu banget lho mas.. nanti kuunggah foto wombatnya mas.. haha... :D
Hapus