Sanjungan Senja dan Ombak Pantai Rantung
Maret 06, 2016Sore yang anggun di Rantung. |
Saya datang ke Pantai Rantung saat mentari belum pulang kepada malam dan
masih murah hati menyuguhkan sinarnya yang terik menghampiri kulit. Sore itu,
SMB PT NNT sudah menginjak hari keempat dan inilah kesempatan pertama kami
untuk memesrai khasanah pantai di lingkar tambang Batu Hijau. Gairah atas bau
laut dan semilir angin gagrak Sumbawa akhirnya tersalurkan pada pantai yang
terletak di Desa Rantung, Kecamatan Sekongkang.
Duduk di atas pasir adalah cara saya biasa menikmati sore dan senja di
pantai. Cara yang lebih biasa lagi ialah sambil mengabadikan lanskap di hadapan
mata dengan kamera saya. :D Saya tentu harus khusyuk melakukan laku rutin ini
di Pantai Rantung. Suasana sunset yang megah dengan taburan awan yang mewah,
siapa yang tak akan takjub dibuatnya? Teriring pula alunan lemah ombak yang sudah
dipecah oleh dua pulau (gili) kecil nan berbatu yang menjadi tengara alam khas
Pantai Rantung.
Meskipun lokasinya tak gampang didatangi, tak terhitung lagi peselancar
internasional telah hadir untuk menjajal tantangan ombak pantai yang dikenal
juga sebagai Pantai Yoyo. Konon, masyarakat sekitar menamai Yoyo karena
ombaknya tak berhenti naik turun bergulung panjang dengan ketinggian di atas 2
meter. Dengan kondisi ini, peselancar tersedot berfantasi untuk memainkannya
layaknya bermain yoyo.
Malam mulai lirih menggelap, mega senja makin ramai menjejak. Sepuluhan
peselancar bule tampak pulang terpuaskan surfing sesorean dari pantai ke penginapan
sambil mantap menenteng papan selancarnya. Memang, harus diakui Pantai Rantung
lebih jadi favorit bagi turis asing. Mereka rela berminggu-minggu tinggal di Rantung
yang sunyi untuk menikmati asyiknya surfing. Seperti pengalaman dua bule asal
Prancis dan Portugal tatkala tiga hari berikutnya saya jumpai di suatu rumah
makan di gerbang security PT NNT.
“Saya sudah dua minggu di sini dan sekarang ketiga kalinya saya surfing di
Rantung.” ungkap si Prancis itu.
Persahabatan senja para Bootcampers di Rantung. |
Ombak yang bikin tetap waspada. |
Dear Diary?? |
Sekilas long exposure saat menuju senja. |
Favorit surfer. |
Ada sungai kecil yang membelah Rantung. |
Saat malam menjelang, surfer pun pulang. |
Momen senja tak bisa diabaikan untuk tak diabadikan. |
Lompatan kebahagian Boni dan Satria |
Simak ya tulisan utuh tentang wisata lingkar tambang Batu Hijau
atau
Baca tulisan keindahan selanjutnya Pantai Maluk -> Menjemput Pelukan Anggun Pantai Maluk
4 komentar
Gilaaaaa yaaaa fotomu cetar banget.
BalasHapusRantung yg membawa gw selalu pengen kembali ke lingkar tambang, menikmati senja dengan sebotol aqua dingin hahahhaa #BirLebihEnak
makasih kak Cumi.. :D
Hapusaku juga pingin lebih lama tinggal di Rantung.
Minimal dua hari semalam lah, ga buru2 balik ke site, wkwkw
Mengingat Pantai Rantung disini Bunda berbagi omellet dan juice saling coba dan tidak biasanya semua pada mau juga suka Thymo Mas Didiek Azmi dan Kang Arief #HEraan dan hanya terjadi di Rantung. Picture Chakep Tulisan apiq thennaan reeq
BalasHapusBunda.. makasih sekali..
HapusWaah mau saya juga pingin omeletnya. Klo main ke Bandung, saya mau silaturahmi ke Bunda ya.. :D