Menjemput Pelukan Anggun Pantai Maluk
Maret 06, 2016Keanggunan Pantai Maluk yang ingin selalu dipeluk. |
Teluk yang lapang, didekap sayang perbukitan hijau menggembirakan, dengan
hamparan pasir putih memanjang yang menjadi batas menakjubkan dengan lautan
berhijau toska. Siapa yang tak tahan untuk berlarian mengejar pelukan pesona
Maluk? Di kejauhan para peselancar sedang memainkan keahliannya di antara
kejar-kejaran ombak yang mengalun rancak. Bagi yang mendamba ketenangan, duduk
di rindang pepohanan sambil memandang lanskap anggun Pantai Maluk adalah
pilihan syahdu.
Saya lebih memilih duduk di gazebo publik Pantai Maluk sambil menikmati
sedapnya seafood dan segarnya air kelapa muda. Sedari perut sudah agak kenyang,
ayo mainkan suguhan kuliner paling dinantikan di Pantai Maluk. Pesanlah Rarit,
dendeng pedas khas Maluk Sumbawa. Lengkapilah juga dengan sayur sepat yang
biasa disantap masyarakat Sumbawa. Bagaimana rasanya? Mantap! Sekarang tinggal
terkantuk-kantuk disemiliri angin Selat Alas yang mampu menyela panasnya
Sumbawa.
Pantai Maluk yang terletak di Desa Maluk, Kecamatan Maluk ini menjadi
pantai paling populer dari serangkaian pantai di kawasan lingkar tambang PT
NNT. Aneka fasilitas telah tersedia untuk membuat nyaman wisatawan. Tersedia ikon
tulisan P-A-N-T-A-I- -M-A-L-U-K- yang biasanya menjadi penjejak kesan untuk
diabadikan penggandrung foto, seperti saya ini. Berugak alias gazebo khas
Sumbawa juga menghias di berbagai titik menjadi peneduh pengunjung menikmati
suasana.
Bagusnya, di Pantai Maluk kita bisa melihat langsung konservasi penyu yang
bisa menjadi sarana edukasi masyarakat untuk menjaga kelestarian ekosistem.
Konservasi penyu ini digagas oleh PT NNT sejak tahun 2009 untuk menyadarkan
masyarakat sekitar yang tadinya gemar mengonsumsi telor penyu. Area Pantai
Maluk dan sekitarnya memang jadi tempat alami pendaratan dan peneluran penyu.
Sore itu, bootcampers melepas 20 ekor tukik – penyu bayi – berumur 5-6 bulan ke
lautan lepas.
“Lumayan, sejak ada konservasi penyu, masyarakat tidak lagi makan telur
penyu. Jika menemukan, mereka lebih pilih menyerahkan ke sini. Kami ganti Rp 20
ribu per 3 ekor.” ungkap Arifin Rayis, koordinator konservasi Penyu Maluk.
Satu lagi yang tak bisa dilewatkan
di Pantai Maluk: sesaplah sunsetnya sepenuh jiwa. Beruntung sore itu, saya
menjadi saksi langsung! Sang bulat baskara turun begitu anggun dipeluk
cakrawala yang kuning emas merona. Seketika itu, saya luruh pada pelukan Maluk
dan terenggut pada langit senja yang menjejak beraneka warna.
Tengara Pantai Maluk yang jadi spot tak bisa diabaikan untuk tak diabadikan. |
Menikmati Pantai Maluk sambil santap lezat kulinernya. Adem. |
Rarit, kuliner khas Maluk yang berpadu dengan ikan segar. Coba juga pisang gorengnya. Lezaaat.. |
Tukik berumur 4 bulan yang siap lepas. Dikonservasi di Pantai Maluk CSR PT NNT. |
Kebahagiaan sore warga di Pantai Maluk. Mari loncat. Byuur. |
Meski paling populer, Pantai Maluk tetaplah bukan pantai yang ramai di hari-hari biasa. |
Agar sunset di Pantai Maluk tak seperti kebanyakan orang, saya abadikan dengan long exposure. |
Pulang kepada lautan. Bisakah bertahan dari predator? |
After sunset. |
Ingin lihat utuh tentang wisata lingkar tambang Batu Hijau? Simak
atau
Baca tulisan pesona berikutnya, yakni Teluk Benete -> Menengok Elok Teluk Benete
6 komentar
Aku ngak punya foto di tulisan PANtai MALUK #AkUGagal
BalasHapusRarit, pisang goreng + sambelnnya bener2 pelengkap maluk yg juara
Ngulang lagi berarti dong Bootcamp ke-6.. :D
HapusBerkat ide kak Cumi aku makan pisang goreng + sambelnya. COcok banget sama keindahannya.
Mas, membaca blog mu, seperti membaca karya sastra ... Bahasanya cantikkkk! Salut :-)
BalasHapuswaaaah, senangnya aku dipuji oleh blogger teladan.. terima kasih mas Timo.. Memang ini salah satu ikhtiar untuk bikin buku, mas,. mohon doanya biar terealisasi..
Hapussunset yang indah di pantai maluk..
BalasHapuspantai maluk sangat indah dengan warna pasirnya yang putih dan juga pantainya bersih..
BalasHapus