Pelesir Pantai-Pantai Desa Pasir
Mei 05, 2015Pantai Pasir dengan tengara Watu Pendel nya yang ikonik. |
Percayalah, Kebumen adalah
mutiaranya pesona Jawa Tengah yang belum terasah. Saya punya alasan
kuat untuk menyatakan demikian kepada kampung
halaman saya. Berkali-kali saya
menjelajah Kebumen, rasanya tak ada habisnya untuk mengulik pesona-pesona baru
di Kebumen.
Selalu saja ada tempat-tempat menawan yang membuat saya akan terkagum
dibuatnya. Pantaslah bagi saya, pantai-pantai di kawasan karst Gombong Selatan
menjadi pesona yang rasanya tak kalah untuk bersanding dengan kemolekan
pantai-pantai di Pulau Dewata.
Kali ini, saya beperjalanan ke pantai-pantai Desa Pasir dikawani oleh Aulia, sepupu saya yang masih SMP. Saya
sengaja ajak dia untuk mengenalkan sedari awal seluk beluk potensi daerahnya.
Nantinya Aulia punya gambaran bagaimana mengembangkan daerahnya tanpa harus
keluar daerah. Paling tidak, timbul pada dirinya pengetahuan bahwa Kebumen
sangat luar biasa mempesona. Juga penting untuk mengajarkan dia agar menjadi
seorang pejalan atau petualang yang bertanggung jawab (responsible traveller).
Desa Pasir adalah salah satu desa yang menghampar manis di sepanjang
pantai selatan Kawasan Karst Gombong Selatan. Selama ini, desa Pasir biasa
dikenal sebagai desa nelayan. Tercermin adanya aktivitas pelelangan ikan yang
menopang kehidupan para nelayan. Di hamparan pantainya yang cukup lapang,
diapit perbukitan dengan jajaran ratusan perahu nelayan. Saat musim tertentu,
Desa Pasir dikenal sebagai daerah penghasil ubur-ubur yang olahannya telah
diekspor ke mancanegara.
Pantai Lampon. Pesona Desa Pasir yang mulai dikenal luas. |
Pantai Karang Penganten di Desa Pasir menawarkan petualangan yang menyenangkan. |
Belum semua pantai-pantai di Desa Pasir saya tualangi. Saya baru
menjangkau Pantai Pasir, Pantai Lampoon, Pantai Gebyuran dan Karang Penganten.
Pantai Surumanis yang menjadi primadona belum dijangkau karena alasan waktu
tidak mencukupi. Belum lagi pantai-pantai di sisi sebelah timur Pantai Pasir.
Namun begitu, saya perlu menyampaikan keindahan pesona di Desa Pasir sesegera
mungkin, bebarengan ikhtiar warga setempat yang sedang bergairah menata diri
untuk menjamu para wisatawan.
Saya selalu yakin, cara paling seimbang untuk mengajak warga berbenah
menyiapkan daerahnya sebagai destinasi wisata adalah dengan ‘memberi’ mereka
para pengunjung. Saya pun coba turut ikhtiar
bersama penggiat wisata alternatif lain untuk mengenalkan pesona-pesona di Desa
Pasir.
Desiran Gembira Pantai Pasir
Sejak dulu Pantai Pasir telah ramai dengan aktivitas nelayan. Secara
lokasi, pantai paling utama di Desa Pasir ini memang tepat untuk mendaratkan perahu.
Diapit oleh dua perbukitan yang membentuk sebuah teluk, menjadikan Pantai Pasir
adalah ruang nyaman untuk para nelayan.
Terdapat Tempat Pelelangan Ikan yang senantiasa meriah tatkala para
nelayan pulang membawa tangkapan. Pantai Pasir telah dipasangi pemecah ombak di
bagian tengahnya. Pantai yang berhamparkan pasir hitam sepanjang 600 meter ini
juga merupakan muara dari Sungai Pasir yang membelah manis kawasan Karst
Gombong Selatan.
Hamparan pantai pasir berhiaskan perahu-perahu nelayan yang berjajaran. |
Nelayan Pantai Pasir pulang dari melaut. |
Membereskan mesin perahu. Dibawa pulang untuk disimpan. |
Saya sering berkunjung ke Pantai Pasir. Maklum, aksesnya tidaklah jauh
dari percabangan yang menghubungkan Karangbolong – Logending. Jalannya pun
sudah beraspal lumayan. Biasanya selain alasan ingin merekam aktivitas para
nelayan, saya juga cukup terpesona dengan panoramanya. Sesekali saya bungkus
pulang ikan hasil tangkapan nelayan di pelelangan ikan.
Satu pesona yang memikat saya dari pantai Pasir adalah adanya sebuah
batuan karang yang bolong di tengahnya. Warga Desa Pasir menyebutnya sebagai
Watu Pendel. Jika dicermati lebih lanjut, kita akan melihatnya seperti seekor
beruang yang sedang minum. Saya suka mengabadikannya dalam bingkai long exposure. Bagi saya Watu Pendel
adalah daya tarik terindah dari Pantai Pasir yang membuat saya senantiasa suka
ria untuk datang melihatnya.
|| Pelesir saya di pantai-pantai Desa Pasir masih berlanjut. Tulisan kedua adalah tentang Pantai Lampon. Simak keindahannya di -> Menengok Pesona Pantai Lampon
Nelayan Pantai Pasir mengangkut hasil tangkapan. Saat itu sedang sepi. Tetap berjuang untuk kehidupan. |
Mendaratkan perahu, |
Suasana senja di Pantai Pasir. Syahdu. |
3 komentar
Saya selalu suka karakter pantai-pantai selatan, termasuk Kebumen ini. Ini ada lagi pantai Pasir. Suka foto pertama. Lalu, berapa minggu kalau pengen khatam pantai-pantai di Kebumen Mas? :D
BalasHapusAyoook mas Rifqy main ke Kebumen..
HapusPantai Kebumen gak banyak kok dan lokasinya berdekatan. Ya, 2-3 hari bisa khatam mas.
pantainya bertambah indah dengan hamparan perahu-perahu para nelayan yang berwarna biru..
BalasHapus