Gembira di Kosakora, atau Waya(gk)
Mei 20, 2015Andai empat bulan lalu datang ke Pantai Drini dan tanya warga setempat tentang Puncak Kosakora, saya pasti akan menemui kebingungan. Begitu juga dengan warga setempat. Puncak Kosakora tidaklah dikenal warga Desa Banjarejo, Kec. Tanjungsari, Gunungkidul. Syukurlah saya datang saat Kosakora sedang naik daun di kalangan pemburu keindahan. Ya itulah, populer akibat gemerlap dunia media sosial terutama foto-foto kekinian di instagram.
“Dulu, kami ditanyai Kosakora ya tidak tahu, mas. Kosakora itu ternyata
adalah Bukit Ngrumput. Bule dari Australia katanya yang beri nama Kosakora. Sejak
dua bulan ini, Kosakora ramai didatangi wisatawan“ ungkap Masidi, warga setempat yang
menjaga parkir.
Jika tiada media sosial, Kosakora tetap menjadi Bukit Ngrumput bagi Masidi. Ia dan warga
Banjarejo biasanya mencari rumput di Bukit Ngrumput dan sekitarnya. Seiring
dengan popularitas Kosakora, warga setempat telah sedikit mengemas kawasan yang
masuk di sekitar Pantai Drini ini dalam bingkai wisata. Sudah dibuat papan
jalan, tempat parkir, akses jalan lebih lebar dan aneka rintisan lain khas sebuah
tempat wisata alternatif.
Dari tempat parkir, saya berjalan melewati jalan yang biasanya warga
gunakan untuk berladang atau mencari rumput. Hanya saja, karena sekarang telah
banyak dikunjungi wisatawan, jalanan ini lebih ditata. Di perjalanan saya
berjumpa dengan beberapa warga yang beraktivitas di ladang atau sedang pulang
sambil membawa rumput. Janganlah sungkan untuk menyapa mereka karena mereka
akan sangat senang untuk membalasnya.
Saya tak langsung ke Kosakora. Tepat sebelum mendaki ke Bukit Ngrumput atau Kosakora ini, terdapat Pantai Ngrumput. Pantainya berpasir putih dan bersih. Waktu itu sungguh sepi. Hanya saya dan Dodo yang sedang berkunjung. Pantai Ngrumput tidaklah lebar hamparan pasirnya. Menariknya terdapat sebuah goa kecil yang langsung tembus ke sisi lain Pantai Ngrumput. Saya coba masuk dan saat keluar ke lorong, saya menjumpai lanskap batuan karang yang berserakan dengan sedikit pasir putih. Nuansa matahari sore yang terik membuat lanskap di sini begitu ‘epic’.
Waktu itu, laut sedang surut. Kami pun berjalan menyusuri karang yang
dilapisi rumput laut yang telah dipanen warga. Di kejauhan, dua orang warga asyik
mengambil rumput laut. Warga pesisir Gunungkidul memang memanfaatkan kekayaan
pantainya sebagai penambah ekonomi dan asupan gizi. Rumput laut adalah salah satu
hasil pantai yang banyak dimanfaatkan warga. Di sela-sela karang, lanskap yang
tersaji Pantai Ngrumput pun cukup manis. Ada sekawanan ikan yang bermain dalam
kubangan-kubangan karang.
Perjalanan mengikuti jalan ladang di bukit-bukit karst. |
Pantai Ngrumput di saat laut surut. Cukup menyenangkan berada di sini. Sepi. |
Goa kecil di Pantai Ngrumput. Cara untuk melihat ke sisi lain Pantai Ngrumput. |
Kubangan di saat surut. Banyak dijumpai aneka ikan hias lho. |
Pantai Ngrumput hanyalah jadi persinggahan saya sebentar. Kami mulai menaiki Bukit Kosakora. Sebelum naik, kami berjumpa dengan seorang Bapak tua. Terdapat petunjuk untuk masuk bayar Rp 2000 per orang. Saya pikir Pak Tua ini bisa jadi adalah penjaga bukit Kosakora atau malah yang memiliki tanah kawasan Bukit Kosakora. Perjalanan mendaki tidaklah terjal. Jalanan relatif gampang. Tak sampai lima menit, saya dan Dodo sudah tiba di Puncak Bukit Kosakora.
Voila! Ah, tidak perlu berlebihan bahwa pendakian di Puncak Kosakora
adalah suatu yang hebat. Cukuplah tempat ini dinikmati sebagai suatu kegembiraan
yang melegakan jiwa. Saya pikir Puncak Kosakora hanyalah tempat yang lebih
tinggi dibanding bukit-bukit karst di sekitarnya, terutama yang mengarah ke
panorama sebelah barat. Ditambah dengan hamparan rerumputannya yang cukup luas,
menjadikan Puncak Kosakora sangat menarik atensi untuk dikunjungi. Makanya,
Puncak Kosakora cepat memikat warga media sosial.
Kosakora sudah cukup ditata untuk melayani para pengunjung. Terdapat
beberapa tempat duduk kayu untuk menikmati panorama. Ada juga tempat sampah,
meski beberapa sampah tampak berserakan di lokasi (ini yang saya benci sekali).
Disediakan pula camping ground bagi yang ingin menginap di Kosakora.
Memang belum ada fasilitas seperti toilet, tapi saya rasa tidaklah perlu. Bagi
yang ingin pamer ‘nasionalisme’ di ketinggian, sudah tersedia Bendera Merah
Putih beserta tulisan Puncak Kosakora. Bukankah berfoto dengan bendera Merah
Putih itu adalah sebuah kekerenan dalam merepresentasikan nasionalisme kekinian?
Duduk di rerumputan dengan belaian
hangat sinar mentari yang terik sore itu sudah cukup syahdu bagi saya di
Kosakora. Sambil menikmati momen senja, sejenak saya hirup dalam udara segar
Samudera Hindia dan Kawasan Karst Gunung Sewu. Hanya saja, saya kok merasa
terlempar pada satu imajinasi yang terasa aneh. Aha, saya teringat dengan
gambaran Wayag di Raja Ampat yang pesonanya luar biasa indah dan mahal. Maklum
satu kawan tajir saya ini baru pulang dari Wayag untuk yang kedua kalinya dalam
jangka waktu tidak ada satu tahun.
Di Kosakora, saya seperti menemui Wayag. Tapi tentu jelas dalam porsi yang sangat
berbeda. Paling tidak kesamaannya ada bukit karst yang bergunduk-gunduk, ada
lautan, ada ketinggian. Jika Bule Aussie menamai tempat ini Kosakora, saya jadi
ingin menamainya sebagai Puncak Waya(GK). Saya coba konsultasikan kepada Dodo
dan ternyata dia tak menolaknya. Patut dicermati, saya memberi (GK) ini karena Kosakora terletak di Gunungkidul, yang lazim dicekakkan menjadi “GK”.
Anggap saja ini Wayag di Gunungkidul.
Awalnya, saya pikir senja kala itu akan biasa saja. Tak ada awan, berarti
tak ada mega yang gegap gempita penuh warna-warni. Ya, seperti senja yang biasa
saja. Namun, semesta tampaknya sedang bermurah hati untuk menyuguhkan garis
senja yang menembus cakrawala. Saya minta Dodo untuk berpose ala yoga seperti
menjadi sang ‘pengendali senja’. Maksudnya bukan pamer ekspresi kekinian, tapi agar melengkapkan suasana ala Waya(gk).
Maklum kawan saya yang ke Wayag Raja Ampat juga berpose ala Yoga. Anggap saja,
biar Kosakora mendekati kemiripan dengan Wayag.
Catatan
- Lokasi Puncak Kosakora sebetulnya terdapat di Desa Ngestirejo,
Tanjungsari. Hanya saja akses yang paling mudah adalah via titik di sebelah
timur Pantai Drini yang terletak di Desa Banjarejo. Pantai Drini adalah salah
satu pantai populer di Kawasan Pantai Baron-Sundak di pesisir Gunungkidul.
- Puncak Kosakora bisa dilihat pada titik koordinat -8.141133, 110.584049
Sunset sempurna bisa dinikmati dengan begitu manis di Kosakora. |
Jika menuju ke sisi timur Kosakora, maka akan melihat lanskap seperti ini. |
Aktivitas yang digemari di Kosakora. Berfoto dengan papan dan bendera. |
Gundukan-gundukan karst yang menciptakan lapis-lapis keindahan. |
Jika bertemu dengan warga setempat, menyapalah ya. |
Dodo berpose yoga di Waya(gk), eh Kosakora. |
29 komentar
wha mantap ams iqbal besok kamis nyuslu dah ke sini josh dah....
BalasHapusSemoga menyenangkan perjalanannya mas Angki.. Ditunggu juga ceritanya.. :D
HapusBarusan mampir dari mas Angki trus lgs ke sini... Kosakora memang indah bgt ya mas hehee. salam kenal, sm2 org Kebumen...
BalasHapusSiiip mas Kafaqi.. Salam kenal juga wong Kebumen.. :D
Hapusbookmark dulu..blom pernah kesini :D
BalasHapuswaaaaah, pasti mas Anno langsung menuju Tekape.. hahaa.. Matur nuwun sudah berkunjung.. :D
HapusCakep memang ya Kosakora ini walau kaget juga kalau ternyata ini bukit Ngrumput, hahaha. Dulu trekking dari Drini ke Ngrumput nggak nemu spot foto yang menarik. Dulu memang bener ini bukit belom populer. Padahal kalau dilihat-lihat di sekitar pantai Gunung Kidul kan ya banyak bukit. Tinggal nunggu bukit mana lagi yang selanjutnya jadi populer, hehehe.
BalasHapusIjin share om, biar bsk bisa ngajak temen2 kesini XD
BalasHapusAlami bangt .jadi kepengen menuju ke tekape
BalasHapusAlami bangt .jadi kepengen menuju ke tekape
BalasHapusbaguuuus banget bisa banget nih dicatet pas jalan - jalan ke jogja nanti :D
BalasHapuswah kece amat mas bakal ke Kebumen lagi dah
BalasHapusbagus ya!kalo kesana pake kendaraan parkirnya di pantai drini ya?trus jauh gak sih kalo jalan dari pantai drini?
BalasHapusbelum sempat ke tempat hits ini :D. ada kabar bahwa lahan tersebut milik pribadi ya.
BalasHapusMas Iqbal, saya minta kontaknya bisa?? Saya mau minta tolong tanya mengenai akses transportasi Kosakora.. ini kontak saya 081282664621.. trims
BalasHapusKalo bawa mobil terus nge camp disana bisa gak mas?
BalasHapusnice post bro :D really helpful
BalasHapusterima kasih kunjuungannya.. syukurlah sangat bermanfaat kak Glen..
Hapusindah sekali ya berfoto disana, kita pun bisa melihat sunset yang indah dari kosakora..
BalasHapuspanorama yg begitu indah .... jadi kepingin kesana ni
BalasHapusmemang syahdu mas puncak kosakora. apalagi ditambah trekking di bagian barat yang kalo nggak salah namanya lemahsangar dimana tak boleh didirikan bangunan apapun disana. meskipun saat itu rada salah waktu karena tengah hari pas panas-panasnya. :D
BalasHapuswah keren banget ini tempatnya kak
BalasHapusThe beauty of our planet is so multifaceted, rich and diverse that it simply does not seem possible to answer the question of which place is considered the most magnificent and impressive.
BalasHapusStubbmled accross your blog and decided to have a very quick study, not what I usually do, but you have a great blog. Wonderful to see a site that isnt full of spam, and actually makes some sense. Awesome blog 토토
BalasHapusIve got to say, the layout alone made me come back to this web page again. But now that Ive read what youve got to say, Ive got to share it with the world! 바카라사이트
BalasHapusI every time spent my half an hour to read this weblog’s content every day along with a mug of coffee. 사설토토
BalasHapusED6D154070
BalasHapusgörüntülü sex
sex hattı
görüntülü şov
görüntülü seks
sanal sex
sanal seks
sohbet hatti
cam show
seks hattı
82DEEE2289
BalasHapusgörüntülü show
görüntülü şov
cam show
şov
ücretli şov
canli cam show
ücretli show
skype show
whatsapp görüntülü show güvenilir
903400A008
BalasHapusaethir
emoji coin
mitosis
rocketpool stake
emojicoin
bitget
dymension stake
dogwifhat
puffer