Tetirah Ceria Pantai Ora | TELUSUR MALUKU #3
Maret 09, 2015Pantai Ora. Salah satu primadona wisata di Maluku. |
Pagi dibuka dengan mentari
yang tak begitu riang. Namun, hati kami harus bergembira karena seharian ini
akan bertetirah ke Pantai Ora dan berkeliling ke beberapa tempat indah di
Negeri Sawai. Pukul 09.00 WIT, kami mulai beperjalanan dengan perahu boat bersama Desfinna dan sahabat-sahabat Wahana Visi Indonesia. Total kami bersepuluh dinahkodai pemuda Sawai dan dipandu oleh Fabio alias Kribo yang ramah dan gemar
tertawa terbahak-bahak.
Perjalanan menuju Pantai Ora menyisir
tepian lautan tenang yang menyenangkan berbataskan tebing karst nan tinggi
tegak lurus. Saking tingginya, saya harus mendongakkan kepala tinggi-tinggi
untuk melihat puncak bukit. Kami beberapa kali berpapasan dengan perahu nelayan
yang mencari ikan dan perahu wisatawan yang berkeliling di seputaran perairan Sawai - Ora.
Hamparan pasir putih menjadi
tempat pendaratan perahu kami. Para penumpang bergegas segera menikmati
keindahan perairan jernih yang kaya terumbu karang. Namun, saya tak perlu
buru-buru untuk mencebur ke perairan. Saya harus menikmati aneka lanskap
keceriaan Pantai Ora.
Sungguh betapa menakjubkannya
tempat yang tersembunyi di balik bukit karst yang menjulang tinggi. Lanskap itu
sangat harmonis berkawan dengan rumah-rumah kayu beratap jerami yang secara
manis bertengger di atas perairan. Ada hamparan pasir putih berpadu dengan
semampai nyiur yang menjulang. Betul-betul panorama surgawi.
“This is heaven on the earth!” tutur
Desfinna, saking kagumnya dengan pesona Ora.
Para wisatawan tampak
menikmati snorkeling. Ada juga yang
sekedar bersampan di atas perairan yang menciptakan panorama perahu seakan
melayang. Kebanyakan berada di atas pasir putih untuk sekedar mandi air laut.
Yang lainnya bersantai di dermaga yang memanjang melintasi perairan jernih.
Duduk di bawah rindangnya pepohonan juga bisa menjadi pilihan yang
menyenangkan. Saya pun coba segala
aktivitas menceriakan ini selagi di kawasan pantai yang dibangun dari
investasi salah satu anggota DPRD Provinsi Maluku ini.
Menuju Pantai Ora berarti menyisir perairan tenang di tepian tebing karst yang sangat tinggi. |
Terima kasih fotonya Fabio. Dalam perjalanan menuju Pantai Ora. |
Pantai Ora dalam suasana liburan akan sangat ramai meski lokasinya yang cukup terpelosok. |
Keceriaan di Pantai Ora bersama dengan alamnya. |
Hamparan pasir putih Pantai Ora. Yang kurang adalah langit sedang redup mendung. |
Ora Eco Resort yang bertengger manis di antara terumbu karang. Harus pesan jauh-jauh hari untuk menginap. |
Pantai ini dikunjungi oleh wisatawan lokal dan asing. Sebutannya "The Little of Maldives" |
Sampan yang biasa digunakan untuk mengitari perairan dekat Pantai Ora. |
Agak menyepi akan mendepi pantai yang lebih bersih. |
Foto oleh Maria dari WVI tentang sepenggal kehidupan bawah air di Ora. |
Lanskap Ora saat kami meninggalkannya. |
Rombongan saya dan istri bersama Desfinna dan kawan-kawan WVI. |
Keceriaan di Pantai Ora disempurnakan dengan Lovefie bersama istri. :* |
5 komentar
I love it :* Thanks Ndaa.. :)
BalasHapusSama-sama Nda.. Besok ke lain tempat yang lebih menawan.. Mungkin bisa lah ke Raja Ampat.. :*
HapusKalo gak ke OZ..
Wah emang cantik ya Maluku ... pengen suatu saat ke sana :)
BalasHapusbangetlah cantiknya... Ajakin aku juga ya mas Timo, kan mas Timo banyak sponsor.. :D
Hapuspantainya begitu bersih, airnya pun jernih, nyaman sekali tempatnya..
BalasHapus