Keindahan Kedung Kandang
Februari 03, 2015Air terjun Kedung Kandang di dekat Geowisata Gunung Api Purba Nglanggeran. |
Tahun lalu saya datang dan mengubek-ubek Desa Putat, Kec. Pathuk,
Gunungkidul untuk mencari durian khas dari Gunungkidul, yakni durian Kencono
Rukmi. Desa Putat dikenal sebagai sentra durian di Gunungkidul. Tidak beruntung
saya karena musim durian sudah selesai. Namun, tak disangka di Dusun
Sendangsari Putat, saya berjumpa dengan sebuah air terjun yang
bertingkat-tingkat merayapi batuan hitam di antara kawasan sawah-sawah
bertingkat.
Saya hanya memandangnya saja dari kejauhan. Terpikir untuk mendatangi air
terjun cantik itu tetapi suasana sangat sepi. Tidak ada orang sekalipun. Terlebih
daerah tersebut dekat dengan pemakaman menambah enggan. Hari sudah menuju senja
membuat saya pun urungkan untuk menuju air terjun yang kiranya butuh jalan kaki
setengah jam. Waktu itu saya akhirnya berpindah ke Embung Nglanggeran yang
lokasinya tak jauh dari curug ‘misterius’ tersebut.
Di awal tahun 2015, saya melihat ada unggahan air terjun cantik itu di
sebuah akun instagram. Langsung saya terlempar pada air terjun yang setahun ini
penasaran ingin saya kunjungi. Oh, ternyata namanya Kedung Kandang. Baru di
akhir Januari ini saya tergerak untuk mendatangi Kedung Kandang sekalian
‘berburu’ lagi durian Kencono Rukmi di Desa Putat. Saya pun ajak Dodo, lelaki
pengelana Nusantara yang sedang mencari jodoh (kalau ada yang tertarik hubungi
saya, diutamakan cewek :P).
Sama dengan tahun lalu, saya tak berhasil mendapat durian Kencono Rukmi.
Ternyata saat ini memang baru awal musim durian. Tujuan ke Air Terjun Kedung
Kandang pun harus dilaksanakan agar tak kecewa dua kali lipat. Saya datangi
lokasi yang sama dengan lokasi setahun lalu. Kini tak lagi sepi. Ada geliat
pemuda desa yang menjadi ‘pengelola’ wisata setidaknya sebagai penjaga motor
dan pemandu ke lokasi. Ada juga beberapa pengunjung yang mendatangi curug yang
‘tersembunyi’ ini.
“Sekitar mulai seminggu ini, lumayan pengunjungnya. Sejak ada pemuda
Nglanggeran yang ‘masang’ foto Kedung Kandang di internet.” ungkap Giyanto,
warga yang rumahnya paling dekat dengan Kedung Kandang.
Bersiap menuju Kedung Kandang. |
Perjalanan melewati persawahan yang saat itu sedang menghijau. |
Dilanjutkan dengan menelusuri sungai. |
Perjalanan mendekat ke Kedung Kandang melewati sawah bertingkat-tingkat
yang melekuk manis badan perbukitan. Jalanan hanya berupa tanah dan pada
beberapa tempat terdapat kubangan lumpur. Lanskap indah ini pasti sangat
memuaskan bagi orang yang biasa terobsesi dengan lanskap subak di Ubud, Bali. Bagi penikmat keindahan, perjalanan menyusuri
pematang sawah adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Di kejauhan, Kedung
Kandang tampak manja untuk mengundang saya untuk lekas bertkazim kepadanya.
Perjalanan sekarang berubah menyusuri sungai yang beralaskan batuan hitam
vulkanik. Kawasan Kedung Kandang memiliki karakter yang sama dengan Gunung Api
Purba Nglanggeran, yakni didominasi batuan vulkanik. Aliran sungai tidaklah
deras tapi hanya saja perlu waspada untuk menghindari kubangan di tengah
sungai. Delapan puluh meter menantang aliran sungai, akhirnya saya tiba di kaki
Air Terjun Kedung Kandang.
Daya tarik yang khas dari Kedung Kandang adalah tingkatan-tingkatan batuan
yang mengondisikan air bercucuran manis merayapi tubuh kekarnya. Saya tak
menghitungnya secara cermat, tapi kira-kira ada lebih sepuluh tingkat. Di
sekeliling air terjun, lanskap yang asri berupa sawah-sawah bertingkat kian
mengindahkan Kedung Kandang. Saya coba naik ke beberapa tingkat batuan, saya
terkesima mendapati kubangan-kubangan air yang unik.
Menurut Giyanto, sesungguhnya Kedung Kandang adalah kubangan yang menjadi
dasar dari air terjun yang ketinggiannya paling tinggi, sekitar 5 meter. Di
Kedung Kandang ini ditumbuhi rerumputan di sekeliling kolamnya. Lantas di
bawahnya terdapat tiga kubangan yang sejajar bersandingan, yakni Kedung
Kanthil, Kedung Manten dan Kedung Keris. Ada peringatan bagi pengunjung,
meskipun tidak dalam tetapi diharapkan untuk tidak masuk ke salah satu kubangan
kedung itu.
Melihat persawahan dari tepian Kedung Kandang bagi saya adalah pengalaman
yang mengundang imajinasi. Terhampar persawahan bertingkat yang merajut bersama
pohon kelapa lalu terdapat sungai yang mengalir melekuk-lekuk. Melemparkan suasana
selayak di Ubud namun dengan lebih magis karena di bawah saya ada tiga kedung
yang manis bersandingan. Saya duduk santai sembari melihat burung sriti
melintas. Namun begitu, lanskap masih ada yang hambar, ada satu yang kurang: cuaca
cerah. Sore itu mendung begitu menggelap dan akhirnya hujan gerimis membuyarkan
saya menikmati lanskap cantik ini.
Kubangan yang dikelilingi rerumputan yang disebut Kedung Kandang. |
Kubangan lain yang disebut Kedung Keris, Manten dan Kanthil. Seperti di Ubud. Cantik. |
Kedung Kandang bertingkat-tingkat. Cantik di dekat Geowisata Nglanggeran |
Saya dan Dodo lantas bergegas pulang dan sempat tersiram hujan yang cukup
deras. Untung, sambutan ramah Pak Giyanto di
rumah cukup menghangatkan saya. Saya pun akhirnya mengobrol banyak
dengan lelaki yang berprofesi sebagai tenaga pemasang dak keraton di Yogya
sembari menunggu hujan mereda. Dengan dikawani teh hangat dan kacang rebus,
saya mendapatkan banyak informasi tentang durian di desa Putat.
“Ada durian asal Putat yang banyak dicari juga mas selain Kencono Rukmi,
durian emas. Sayangnya, sekarang belum ada yang matang. Kalau ada yang matang nanti saya kabari ke
mas.” kata Pak Giyanto yang sangat ramah dan baik.
Siyaap Pak Giyanto dengan senang hati saya laksanakan! Memang ini tepat
dengan rencana saya untuk kembali lagi ke Kedung Kandang saat cuaca cerah. Saya
akan datang lagi ke Kedung Kandang bersamaan dengan menyantap durian mantap
dari Desa Putat. Hari telah benar-benar menggelap saat saya berpamitan pulang
dengan Pak Giyanto. Desa Putat pun benar-benar telah tertelan sepi malam hari.
Catatan:
- Kedung Kandang merupakan air terjun musiman. Oleh karena itu sebaiknya datang saat musim penghujan atau peralihan musim penghujan ke musim kemarau. Saat musim kemarau, Kedung Kandang bisa benar-benar mengering,
- Belum ada tiket masuk. 'Wisata' Kedung Kandang dikelola oleh pemuda setempat. Ada kotak sukarela untuk membayar ongkos parkir. Biasanya di hari Sabtu, Minggu dan hari libur ada pemuda yang menjaga parkir. Jika tidak ada, motor bisa dititipkan di rumah Pak Giyanto yang berada tepat sebelum jalan masuk ke Kedung Kandang,
- Kedung Kandang dijangkau dari pertigaan Desa Nglanggeran lurus ke arah Desa Putat. Sesampai di Desa Putat ada pertigaan yang menikung, belok kanan ambil jalan makadam. Tak jauh dari situ, Kedung Kandang sudah bisa dilihat dari kejauhan.
- Jaga kebersihan di lokasi dan sepanjang jalan.
- Saya sudah mengunjungi lagi ke Putat dan menjajal nikmatnya Durian Kencono Rukmi. Durian ini non alkohol dan non kolesterol. Rasanya manis agak legit lho.. Mantaaap.. Silaakan baca ceritanya di http://diasporaiqbal.blogspot.com/2015/03/durian-kencono-rukmi-sang-emas-dari.html
Manis di antara persawahan. |
Pak Giyanto, warga sekitar Kedung Kandang yang sangat ramah. Motor bisa dititipkan di sini. |
Sawah, air terjun dan batuian vulkanik. Keindahan di Kedung Kandang |
11 komentar
wah serasa di malela mas haseehh itu kalo deress...
BalasHapusMas Angki, kayak di malela... ini tingkat2annya banyak dan banyak kedungnya.. mantaap mas.. :D
HapusBagus banget ya mas iqbal. Deket lagi
BalasHapusSiiip mbak Rasa Wulan.. Ayooook dikunjungi.. Pumpung musim hujan lhoo..
HapusDisarankan untuk naik motor atau mobil bisa menjangkau kesitu Mas? Nuwun...
BalasHapuskak Owob.. bisa dua-duanya kok.. nanti parkir terus jalan kaki 20 menit... :D
HapusAda chalet disana? Dimana tmpt menginapnya.. Bandar terdekat??
BalasHapusAda chalet disana? Dimana tmpt menginapnya.. Bandar terdekat??
BalasHapusdari dulu liat fotonya udah tertarik kesana langsung, sayangnya sampe sekarang belum kesampaian. entah setiap pulang ke jogja ada aja agenda bejibun.
BalasHapusTerima kasih atas info tempat KEINDAHAN KEDUNG KANDANG, jujur itu fotonya bikin suasana hati sama pikiran tenang banget hahaha, kalau dapet cuti panjang ingin kesana bersama teman, dan menikmati pemandangan pagi hari bersama kopi hijau yang sesuai dengan tempatnya yang sangat hijau dengan kehidupan yang lengkap akan warna hijau yang melambangkan kesejukan.
BalasHapusSaya ucapkan terima kasih lagi kepada ICBAL KAUTSAR telah memberikan informasi yang sangat penting buat saya dan orang yang melihatnya, semoga semua makhluk berbahagia
CDF9B5FF7D
BalasHapusgörüntülü şov
sohbet hatti
görüntülü seks
sanal seks
cam show
cam şov
sex hattı
sanal sex
seks hattı