Sepetak Senja Sangihe
Juni 26, 2014Senja Sangihe, Senja beranda negeri. |
Tahukah kau? Kenapa senja itu
begitu indah? Pada senja ada pergulatan antara gelap dengan terang.
Pada senja pula ada pertautan antara siang
dengan malam. Dengan mega merona sebagai
mahar yang menggempitakan angkasa. Dan selalu saja
saya memuja, menyebutkan nama, pada senja
ada kamu. Pada senja ada kita.
Hanya sekedar di tepian jalan, di tikungan, di tepian hari. Sepetak senja bisa dinikmati
dengan penuh kontempelasi hati. Tapi. Tidak kah ini hanya tempat seadanya? Bukankah
merayakan senja perlu di puncak gunung, di tepi pantai, di tempat-tempat
spesial yang disengajakan untuk menyongsong terbenam baskara?
Namun, ini juga bukan sebuah kesengajaan tatkala menanggap sebuah pementasan
senja di Sangihe. Pasti, hari itu, Tuhan bermurah hati menempatkan kita di
sini, hanya untuk menikmati senja yang merona. Pasti Tuhan punya rencana. Pulau
kecil di Sulawesi Utara ini rela menjadikan daratan dan lautannnya sebagai panggung
terbuka untuk senja kita.
Pasti kita diberi ruang untuk bisa melampiaskan ketakjuban pada momen
surya tenggelam di cakrawala lautan Sulawesi, di ufuk barat sana. Pasti kita
dikasih ruang untuk bisa merenungkan perjuangan hidup saat perahu-perahu
nelayan lalu lalang di perairan perbatasan. Pasti kita disediakan ruang untuk mendengar
celotehan riang bocah dan pemuda Sangihe yang berkali-kali berceburan ke
perairan tenang.
Tahukah kau? Kenapa senja kita begitu indah? Pada senja, bukan sekedar lanskap
semesta yang kita rayakan bersuka ria. Tapi, potret hidup manusia menyongsong senja
juga kita gubah sebagai nyanyian yang menebar asa. Pada senja, sepetak makna
penciptaan Ilahi tersaji bertumpah ruah. Pada senja, sampai-sampai juga kita maknai
senja seperti mememaknainya sebagai ibadah.
Di Sangihe, sore itu, kita khusyuk beribadah senja, bukan?
Catatan:
- Saya melakukan perjalanan ke Sangihe, Sulawesi Utara pada bulan November 2013 lalu. Saya temui senja ini di tepi jalan antara Tamako dan Manganitu. Keduanya adalah kota kecamatan di Pulau Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Senja ini mudah ditemui karena jalan yang mengelilingi Pulau Sangihe ini berada di pinggir pantai.
Gunung Karangetang di Pulau Siau terlihat dari Pulau Sangihe. Menjulang gagah. Gunung ini aktif. |
Nelayan kecil selaksa menuju mentari. Menuju pengharapan. |
Di Sangihe, pohon kelapa tinggi-tinggi. Memeriahkan senja. |
7 komentar
Mantap foto2 senjanya bal..
BalasHapusMakasih bang Toliq.. aku motret momen senja yg pas bagus bang.. :D Dan beruntung bisa motret gini karena batre kamera setelah ini langsung habis.. huahaha..
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKeren banget itu fotonya yang matahari mau ngilang diatas laut.
BalasHapustapi tatkaka itu artinya apa ya?
mas Aris.. :D tatkala maksudnya.. sudah saya koreksi kok, kurang teliti nih saya.. :D
Hapussaya juga sangat takjub saat bisa lihat matahari sampai ngilang cliing tertelan laut.. hehe
Eh tak kira itu ada bahasa kaya gitu beneran.
Hapushehehe.. eh ya mas Aris, makasih udah kasih tahu ada salah kata di tulisanku.. :D
Hapus