Sao-sao para keturunan Pala Wolo, leluhur Kampung Saga. |
Siang makin memancar terang.
Terik semangat membakar kulit. Kami pun menelisik lebih jauh perjalanan di Kampung Saga. Kini kami harus menapaki tangga yang
terbuat dari tumpukan batu untuk menuju ke bagian lebih dalam di Kampung Saga. Atau lebih tepatnya menuju ke bagian
atas. Kampung Saga memang berkontur bertingkat-tingkat menyesuaikan dengan
kondisi lahan yang berada di lereng bukit.
“Awas, hati-hati. Tapi tenang,
batuan ini kokoh. Ratusan tahun tidak ambrol“ pesan Maksi sekaligus memberi
kesan tenang kepada kami.