Senyum Ramah di Perbatasan RI-PNG
Januari 28, 2014Akrab bersama Deta Tanzi |
Deta Tanzi, dalam kondisi cukup mabuk, mengajak saya untuk mendekat. Mabuk tak jadi penghalang baginya untuk bersapa ramah.
"Maaf saya sedang mabuk, sudah biasa seperti ini, tapi saya tak akan ganggu." ajaknya sopan dalam bahasa Indonesia dengan bau alkohol yang cukup menyeruak.
Dia adalah warga Kampung Wutung yang merupakan wilayah Papua Nugini (PNG) yang berbatasan dengan Skouw, wilayah Papua, Indonesia. Orang PNG berbahasa lokal dan Inggris, tapi di wilayah perbatasan pasti menguasai bahasa Indonesia. Keseharian Deta Tanzi bekerja menjadi supir yang membawa barang-barang dari Papua RI untuk dijual ke wilayah PNG. Lebih murah untuk membeli minuman dan snack di wilayah RI lalu dijual di PNG.
Saya diperbolehkan masuk ke dalam rumahnya yang merupakan rumah pertama setelah masuk ke wilayah PNG. Wisatawan dari RI biasanya dibolehkan masuk hingga rumah Deta Tanzi ini tanpa perlu mengurus izin imigrasi. Dari rumahnya lalu terpandang Kampung Wutung yang terletak di antara bukit berbatas Samudera Pasifik.
Bukan saya, tapi malah dia yang mengajak untuk foto bersama. Sudah biasa dia berfoto bersama dengan wisatawan pengunjung perbatasan. Dia sangat antusias mengajak dan menemani saya untuk berkunjung masuk lebih dalam ke wilayah PNG, hingga Vanimo - kota terdekat dengan perbatasan.
"Saya biasa temani bule surfing dan diving di laut depan kampung Wutung. Anda bisa coba, nanti saya temani" ajakannya ramah.
Ah, tentu saja suatu saat nanti ya Pak Deta. Kalau saya ada kesempatan kembali ke perbatasan RI-PNG. Semoga.
*) Saya berkunjung ke perbatasan RI-Papua Nugini pada pertengahan bulan Oktober 2013
Saya dan kawan-kawan dari UNIYAP Jayapura berfoto besama Deta Tanzi dan mobil kebanggaannya. |
Penduduk Papua Nugini yang akan menyeberang ke RI. |
Bendera provinsi Papua Nugini berseberangan dengan Sang Saka Merah Putih NKRI |
Pintu perbatasan untuk mobil barang. Seberang adalah tanah PNG. |
Pondok milik Deta Tanzi. Atas keramahannya saya diperkenankan masuk ke dalam untuk memotret Kampung Wutung |
Kampung Wutung bersama alam Papua Nugini. |
Merekensie. Bocah yang saya temui di perbatasan RI-PNG. Hitam legam nan eksotis.. :) |
Di ujung timur Indonesia! |
2 komentar
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Hapus