Renta tapi tetap cekatan. Mbah Sukemi, penjaga tradisi yang perlu regenerasi |
Dalam usianya yang senja, Mbah Sukemi tetap bersemangat
menjalankan laku hidupnya sehari-hari sebagai pembatik. Sudah lebih dari 40
tahun, warga asli Lasem ini penuh totalitas menggoreskan motif dengan canthing
tradisionalnya di atas kain putih. Tangan-tangannya sudah renta, tapi begitu
cermat melukis indah.
Dari Mbah Sukemi dan perempuan uzur inilah bermula kain Batik Lasem yang terkenal dengan corak harmoni Jawa dan Tionghoa-nya. Batik Lasem adalah salah satu khasanah batik Nusantara yang sudah berumur ratusan tahun. Pada abad 15, batik Lasem diperkenalkan oleh anak buah Cheng Ho yang melakukan muhibah legendarisnya di Tanah Jawa.
Dari Mbah Sukemi dan perempuan uzur inilah bermula kain Batik Lasem yang terkenal dengan corak harmoni Jawa dan Tionghoa-nya. Batik Lasem adalah salah satu khasanah batik Nusantara yang sudah berumur ratusan tahun. Pada abad 15, batik Lasem diperkenalkan oleh anak buah Cheng Ho yang melakukan muhibah legendarisnya di Tanah Jawa.
Kini dia melintas
dari generasi ke generasi, mencoba bertahan dalam arus zaman. Para pembatik
Lasem pun mulai termakan usia, merindukan regenerasi. Jika tak diselamatkan,
batik dari kota kecil di jalur Pantura Kabupaten Rembang ini akan hilang
termakan zaman. Sungguh kekayaan tradisi yang sayang untuk dilupakan.
Namun, beruntunglah. Kepedulian atas batik di masyarakat Indonesia semakin hari semakin meriah. Seperti identitas yang selalu melekat. UNESCO telah menetapkan menjadi batik sebagai warisan pusaka dunia, 2 Oktober 2009 silam. Maka, hari ini. Bangsa Indonesia ramai-ramai merayakan batik menjadi kebanggaan Indonesia untuk dunia. Semoga Batik Lasem juga punya harapan untuk bisa bangkit, agar menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
Namun, beruntunglah. Kepedulian atas batik di masyarakat Indonesia semakin hari semakin meriah. Seperti identitas yang selalu melekat. UNESCO telah menetapkan menjadi batik sebagai warisan pusaka dunia, 2 Oktober 2009 silam. Maka, hari ini. Bangsa Indonesia ramai-ramai merayakan batik menjadi kebanggaan Indonesia untuk dunia. Semoga Batik Lasem juga punya harapan untuk bisa bangkit, agar menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
Selamat Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2013. Jayalah
Batik Indonesia!