Ikan Lempah Kuning Nanas. Kuliner khas Bangka. |
Panas kota Pangkalpinang yang menyengat tak sekedar membakar
kulit. Namun, juga lekas membuat perut lapar. Lantas, kuliner khas apa yang
bisa disuguhkan ibukota provinsi Kep. Bangka Belitung? Orang Bangka jelas serempak
menjawab: Lempah Kuning!
Semua orang Bangka pasti kenal apa itu lempah kuning. Tentu
pernah merasakannya juga. Lempah kuning adalah masakan paling khas dan populer
dari Pulau Bangka. Masyarakat di pulau yang terkenal dengan hasil timahnya ini
menempatkan lempah kuning sebagai sajian makan sehari-harinya. Lempah kuning
menjadi sebuah identitas yang melekat pada masyarakat Bangka. Sama halnya
dengan timah yang melekat pada pulau Bangka.
Siang itu, saya diajak Hakim, kawan sekampung di Kebumen
yang bertugas di Pangkalpinang, menyantap lempah kuning di Kantin NAD. Letaknya
di Jl. Raden Abdullah 184, Pangkal Pinang dekat Pasar Lama. Kantin NAD menjual
masakan-masakan khas Bangka dengan tagline “fresh from kitchen”. Artinya,
makanan yang dihidangkan adalah yang baru dimasak. Ini jelas lebih sehat, segar
dan lezat. Menu andalannya adalah ikan lempah kuning nanas.
Sekilas, lempah kuning mirip dengan pindang di Sumatra
Selatan. Wajar karena Pulau Bangka bertetangga dengan Sumatera Selatan –
dulunya dalam satu provinsi. Bangka juga sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu.
Sebagian besar orang Bangka asli adalah Melayu. Ada hubungan kultural termasuk
dalam makanannya. Meski demikian, lempah kuning memiliki ciri khas, beraroma
belacan yang menyedapkan. Belacan adalah semacam terasi khas berasal dari Toboali,
Bangka Selatan.
Pada dasarnya, lempah adalah istilah asli Bangka untuk
sebuah masakan. Lantas, istilah lempah kuning muncul untuk menyebut lempah
karena masakan itu berwarna kuning. Warna kuning ini timbul dari racikan kunyit
dalam lempah.